chiil

K

In Love ~ Affeto on January 5, 2015 at 4:33 pm

Kedai Sushi Terkemuka

“Ini harganya Rp 26.000 kan?” katamu sambil menyomot sepotong baby octopus yang baru saja kamu ambil dari sushi bar.

“Iya, itu harga satu ekor,” ujarku sambil menghitung jumlah baby octopus di piring ceper itu.

Satu, dua, tiga, empat..

“Dan lima,” aku menunjuk mulutmu yang sibuk mengunyah.

Kamu terbatuk.

“SERIUS? Jadi totalnya?”

“Yaah kurang lebih Rp 130.000, untuk satu piring baby octopus,” aku menatapmu yang sedang melotot, ”dan aku ga suka. Jadi kamu harus habiskan sendiri.”

“Dan jangan lupa, ga bisa dikembalikan kalau sudah kamu makan,” ujarku dengan tegas.

“Seratus.. Tiga puluh.. Ribu..” katamu dengan dramatis, sambil menelan dengan susah payah. Entah karena octopus-nya terlampau alot, atau kamu sedang berpikir alot menyesali keputusanmu mengambil baby octopus.

“Ya sudah, mau gimana lagi. Aku bayar segitu,” ujarmu pasrah.

“Bagus,” kataku, sambil mencubit pipimu, “tapi aku bohong. Sepiring itu harganya Rp 26.000”

Kamu pun langsung menarik leherku dan mencubiti pipiku. Sebel sesebel-sebelnya.

Tapi kamu, tertawa lebar.

.

Pameran Motor

Aku terhuyung-huyung melewati ribuan massa yang terlampau antusias melihat motor-motor besar yang dipajang.

“Jangan nakal,” ujarku sambil menjewer telingamu ketika aku mendapatimu asyik menatap mbak-mbak seksi dekat motor.

Bukannya berhenti, kamu malah semakin menggodaku dengan berlama-lama menatap wanita itu.

Aku menghujanimu dengan cubitan.

“Dasar insecure,” katamu sambil tertawa. Aku menjulurkan lidah. Enak aja insecure, pikirku.

Berpindah ke section lain, dan kamu mulai sengaja menggodaku lagi dengan berdiri dekat mbak-mbak yang jauh lebih seksi. Haha, cengiranmu menyebalkan!

“Senang ga datang ke pameran ini?” tanyaku.

“Senang! Akhirnya bisa lihat motor yang mau aku beli,” ujarmu sambil berceloteh tentang motor-motor lain yang tak kalah kerennya. Aku tak bisa melihatmu ketika mengatakannya, namun aku bisa merasakan luapan kebahagiaanmu, dan bisa membayangkan kamu bercerita dengan mata berkilat kegirangan.

“Kalau kamu gimana?”

Aku tersenyum. Aku senang, karena setiap kali melintasi lautan manusia, kamu akan memelukku dari belakang dan memastikan aku berjalan dengan aman. Sambil sesekali mencium kepalaku.

Seperti saat ini.

.

Restoran Italia

“Hari ini aku berulang tahun,” katamu di penghujung tahun kemarin.

Aku mengernyit.

“Kalau begitu aku juga donk,” sanggahku, “kita kan tanggal lahirnya sama.”

Iya, kita sama-sama berulang tahun tanggal 14 Maret bukan?

“Pokoknya kali ini aku yang sedang berulang tahun,” katamu sedikit memaksa, “jadi hari ini aku traktir kamu.”

“Gak mau tau,” ujarmu tegas tanpa memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.

Makanan sudah terhidang, aroma daun basil yang khas sudah menguar, menggoda hidung. Namun aku malah sibuk menyeka air mata. Rasanya tidak mudah menerima kejutan-kejutan dalam hidup yang pada akhirnya membuat rencana berantakan.

“Aku ingin lihat kamu tersenyum,” katamu sambil mendekap tanganku.

Lalu kamu tersenyum.

Dan, entah kenapa, aku merasa aku akan baik-baik saja.

.

Singapura – Jakarta: Skype

“Aku sayang kamu.”

———————————————————————————————————-

Iya. Kita sesederhana itu.

Dan itu lebih dari cukup.

  1. haish !
    aku justru terharu biru membacanya 😦
    #IndonesiaTanpaLDR
    #colekKitin

  2. K = Kerennnnn… tulisan sederhana ini keren matil as always

Leave a comment